Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mempringati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 12 Maret 2019, PwC Indonesia dan Family Business Network Asia menggelar diskusi dengan mengusung topik “Leading Women in Family Business” (Pemimpin Perempuan dalam Bisnis Keluarga) pada Jumat 15 Maret 2019.
Dalam diskusi ini, PwC juga mempublikasikan hasil Family Business Survey (FBS) 2018 yang menunjukkan bagaimana peran perempuan dalam memperkuat pertumbuhan bisnis keluarga di tengah ketakutan akan gagalnya bisnis tersebut.
Perempuan memiliki peran yang sangat banyak dalam sebuah bisnis keluarga, namun sayangnya hasil dari FBS 2018 menunjukkan bahwa kehadiran wanita dalam bisnis di Indonesia dan secara global masih sangat rendah, yaitu rata-rata 24 persen di Indonesia dan 21 persen secara global.
Tidak hanya itu saja, pada generasi selanjutnya, perempuan yang menggeluti dunia bisnis hanya ada 18 persen di Indonesia sementara di global hanya 23 persen.
Ini terjadi karena masih sedikit yang sadar bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam membangun sebuah bisinis. Masih banyak perusahaan yang menyepelekan kinerja kaum perempuan.
Menurut Komisaris Utama PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, yang hadir dalam diskusi, kesetaraan jumlah perempuan dan pria dalam suatu bisnis akan membawa dampak yang bagus yaitu keseimbangan, prespektif dan perencanaan startegi bisnis yang lebih baik. Karena perempuan memberi sensitivitas untuk melihat basis konsumen. Selain itu wanita juga lebih mengetahui bagaimana cara melakukan pemasaran yang lebih baik.
PwC pun menyebutkan bahwa sebenarnya potensi yang dimiliki oleh kaum hawa dapat dimaksimalkan dengan 4 cara yaitu kesetaraan dalam perekrutan, diberikan kesempatan untuk menjadi pimpinan, mendapatkan dukungan, serta adanya kebijakan yang tepat bagi para perempuan.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Hp56E2
No comments:
Post a Comment