Pages

Thursday, November 15, 2018

Sektor Migas Bakal Terus Picu Defisit Neraca Perdagangan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Oktober 2018 sebesar USD 17,62 miliar. Angka ini naik tajam sebesar 20,60 persen jika dibandingkan dengan September 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan impor ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan impor migas sebesar USD 2,91 miliar atau naik 26,97 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Jadi kalau kita lihat, impor kita pada Oktober ini naik 20,60 persen dibanding September 2018. Yang membuat impor tumbuh tinggi adalah karena impor migas kita itu naik dari USD 2,29 miliar jadi USD 2,91 miliar atau naik 26,97 persen," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Suhariyanto mengatakan, impor migas naik disebabkan oleh nilai impor minyak mentah yang mengalami kenaikan sebesar 20,72 persen. Tidak hanya itu, nilai impor hasil minyak juga naik 30,46 persen dan gas naik 18,2 persen.

"Yang membuat impor migas kita naik, nilai minyak mentah naik 20,72 persen, nilai hasil minyak naik 30,46 perse, gas naik 18,2 persen. Jadi itu terjadi karena peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak maupun gas," jelasnya.

Di sisi lain impor nonmigas Indonesia juga mengalami kenaikan 19,42 persen. Apabila dibandingkan dengan Oktober 2017, impor nonmigas Indonesia mengalami kenaikan sebesar 23,66 persen.

"Kalau kita lihat trennya, November akan naik sedikit dan Desember akan melandai. Tentu kita berharap kedepan impor ini bisa lebih dikendalikan," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2qOP5gw

No comments:

Post a Comment