Pages

Tuesday, August 21, 2018

Pertamina Bakal Pakai Teknologi Digital Salurkan BBM, Apa Beda dengan RFID?

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) kembali merencanakan menggunakan sistem teknologi digital, pada proses penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sebelumnya akan menerapkan Radio Frequency Identification (RFID) pada kendaraan pada 2013.

Lalu bagaimana nasib program RFID?

Vice President Retail Fuel Marketing PT Pertamina, Jumali ‎mengatakan, program RFID yang sempat digalakan Pertamina bertujuan membatasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi saat ini telah dihentikan.

"Sudah tidak berlaku lagi (program RFID)," kata Jumali, di Jakarta‎, Selasa 14 Agustus 2018.

Jumali menuturkan, dalam penerapan teknologi digital dalam penyaluran BBM, Pertamina lebih fokus pada pencatatan jumlah BBM yang disalurkan.

Pertamina tidak lagi pada pembatasan konsumsi BBM bersubsidi seperti yang ditujukan pada pemasangan RFID.

"‎Lain cerita, yang utama. Yang di purpose sama Kementerian dan BPH Migas melalui sinergi BUMN," tutur dia.

Untuk diketahui, RFID merupakan alat pembatas konsumsi BBM subsidi berupa ring, yang ditempel pada mulut tangki kendaraan ‎dan kran penyaluran BBM di dispanser (nozzle).

Alat tersebut bekerja jika pengguna kendaraan membeli BBM subsidi lebih dari ketentuan, maka BBM bersubsidi dari dispanser di SPBU tidak mengalir.

Alat tersebut sudah sempat dipasang di kendaraan khususnya wilayah DKI Jakarta, pada periode 2013, karena konsumsi BBM bersubsidi pada waktu itu membengkak melebihi kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Namun, ketika kepemimpinan pemerintahan berganti dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Joko Widodo (Jokowi), program tersebut tidak jadi berjalan.

Lantaran, pemerintah menetapkan subsidi tetap pada solar dan melepas subsidi untuk premium, sehingga negara tidak dibebankan subsidi.

‎Sedangkan tujuan Pertamina menerapkan sistem teknologi digital kembali pada penyaluran BBM, bertujuan agar pencatatan BBM yang disalurkan lebih akurat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beberapa SPBU tidak lagi menjual Premium. Selain itu ada kenaikan harga Pertalite per liternya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MqQLdr

No comments:

Post a Comment