Pages

Wednesday, August 22, 2018

2018, Menko Darmin Sebut Ekonomi Global Lebih Gonjang-ganjing

Sebelumnya, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun 2019. Angka ini lebih kecil dibandingkan target pemerintah pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen.

Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini berada dikisaran 5,2 persen. Oleh karenanya, dia memandang pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3 persen dinilai sangat realistis walaupun ada penurunan sebesar 1 persen pada APBN 2018.

Ahmad menjelaskan, kenapa pemerintah tidak ingin menaikan target pertumbuhan ekonomi di 2019. Sebab, dirinya menilai secara kondisi ekonomi global sampai pertengahan tahun 2019, Indonesia akan mengalami beberapa tantangan berat terhadap tekanan eksternal.

"Ekonomi global sampai pertengahan tahun depan bahkan bisa sampai akhir tahun 2019 masih akan ada tantangan tantangan yang berat terutama dari Amerika Serikat. The Fed masih akan terus meningkatkan suku bunga minimal sampai pertengahan tahun depan. Oleh karenanya rintangan dari ekonomi eksternal itu lumayan terjal," jelasnya dalam diskusi Menakar Politik Anggaran RAPBN 2019, di Jakarta, Minggu 19 Agustus 2018.

"Belum lagi ada beberapa negara seperti Turki, ada Argentina yang yang mengalami masalah kondisi ekonominya," tambah dia.

Ahmad mengatakan, dari sisi domestik sebetulnya pemerintah sudah melakukan hal yang cukup baik dengan melihat ukuran situasi ekonomi saat ini. Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia.

"Pertumbuhan ekonomi itu jauh lebih tinggi dari pada rata-rata pertumbuhan ekonomi negara negara asia. Lebih tinggi dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Itu mencenangkan," kata dia.

Oleh karena itu, dia pun optimistis pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada 2019 sebesar 5,3 persen dapat terealisasikan. "Satu kita optimis bahwa tahun depan lebh bagus dari tahun ini. Itu terlihat jelas. Karna asumsi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, optimisme nampak di situ. Namun ini optimisme yang terukur bukan optimisme yang kemudian jatuh kepada obsesi yang berlebihan," sebutnya.

"Dengan cara ini pemerintah ingin asumsinya itu kredibel. Pasar melihat asumsi ini realistis dengan segala macem dari eksternal dan internal. Itu latar belakang kenapa pertunbuhan ekonomi tahun depan 5,3 sampai 5,4 persen lebih kepada optimisme betul betul," pungkas Ahmad.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ekonomi Indonesia diperkirakan masih dapat catatkan pertumbuhan baik pada 2018. Adanya momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) diharapkan dapat dongkrak konsumsi masyarakat Indonesia sehingga berdampak ke pertumbuhan ekonomi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2BzdyOT

No comments:

Post a Comment