Liputan6.com, Jakarta - Dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu pertama Januari 2019 tercatat inflasi di angka 0,5 persen secara month to month. Sementara, secara year on year (yoy) di angka 0,03 persen.
"Inflasi relatif cukup bagus ya, cukup baik SPH minggu pertama itu sekitar 0,5 persen. Jadi jatuh di year on year 0,03 jadi bagus," kata Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, saat ditemui di Kompleks Masjid BI, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Dody menyatakan, dengan angka tersebut, menunjukkan bahwa inflasi semakin terjaga rendah dan stabil pada awal tahun. Sehingga inflasi pada akhir 2019 diproyeksikan masih akan berada di bawah 3,5 persen.
"Kita BI cukup optimistis artinya bahwa risiko inflasi 2019 itu tetap akan kita bisa konten perkirakaan kita juga jatuh di kisaran 3,5 plus 1 persen," katanya.
Meski cukup yakin, Dody mengaku risiko inflasi masih akan ada seandainya pemerintah melepas kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Artinya kemungkinan seandainya ada penyesuaian harga bbm domestik tetapi itu pun masig calculated di dalam proyeksi kita di mid untuk target inflasi 2019," jelasnya.
Adapun faktor penyumbang terjadinya inflasi pada minggu pertama Januari 2019 ini antara lain komoditas pangan, daging, telur, cabai, dan bawang.
"Itu kita melihat untuk tekanan inflasi dari pangan relatif stabil dibanding tekanan dari tahun lalu," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2SMUlNT
No comments:
Post a Comment