Di sisi lain, Tim Accident Analysis (TAA) Polda Jateng telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut truk di Jatisawit, Kecamatan Bumiayu.
Mereka melakukan olah TKP menggunakan alat 3D laser scanner yang dilakukan 11 titik sepanjang jalan dalam Kota Bumiayu.
Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, AKBP Agung Aristyawan Adhi, menjelaskan jika alat 3D laser scanner memiliki akurasi dan ketepatan maksimal untuk melihat penyebab kecelakaan yang melibatkan truk dan puluhan kendaraan lainnya.
"Jadi untuk metodenya, kita lakukan pengecekan. Di titik yang terkait kecelakaan kami melakukan scan (pemindaian) dengan alat ini. 11 titik (itu) dari titik awal truk menabrak kendaraan lain hingga titik akhir di depan rumah sakit umum Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu," ucap Agung Arisstyawan Adhi.
Setelah dilakukan pemindaian, kata dia, nantinya gambar yang dihasilkan akan digabungkan sehingga mendapatkan gambar utuh kondisi kecelakaan.
Sedangkan, terkait penyebab kecelakaan, menurut Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Antariksa, lantaran truk mengalami rem blong dan muatan berlebih.
Ditambah, karakteristik jalan dari flyover Kretek Kecamatan Paguyangan atau berjarak 2 kilometer sebelum lokasi kejadian dari arah selatan (Purwokerto) terus menurun landai.
Dengan medan jalan tersebut, kata dia, mengakibatkan truk mengalami malfungsi pada sistem pengereman. Akibatnya ketika meluncur di turunan sejauh 2 kilometer, rem menjadi panas.
"Karena infrastruktur dari flyover jalannya terus menurun. Sehingga menyebabkan laju kendaraan semakin cepat, jika membawa muatan banyak, komponen rem dapat terganggu dan tidak berfungsi dengan baik," beber dia.
Terkait hasil dari 3D alat scanner tidak langsung keluar. Diketahui, alat itu untuk menganalisis penyebab-penyebab kecelakaan. Hasil dari alat scanner berguna untuk pertimbangan langkah antisipasi agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment