Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Geominerba, Priharto Dwinugroho resmi membuka Diklat Analisis Penambangan Batubara dan Mineral untuk Afghanistan, di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Bandung, Selasa (24/9) pagi. Diklat kali ini merupakan gelombang keempat atau terakhir dari rangkaian capacity building untuk Afghanistan.
Ada hal berbeda di penyelenggaraan diklat yang akan berlangsung selama dua bulan, 24 September 2019 hingga 25 November 2019 ini. Pengajar diklat tak hanya dari PPSDM Geominerba, namun juga dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral & Batubara, Pusat Survei Geologi, serta Pusat Sumber Daya Batubara, Mineral dan Panas Bumi.
Sebanyak 20 peserta diklat tercatat mengikuti diklat ini. Para peserta tersebut sepenuhnya berasal dari Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Republik Islam Afghanistan.
Bukan sekadar menyeleggarakan diklat, ada tujuan khusus dalam penyelenggaraan capacity building kali ini. Indonesia melalui PPSDM Geominerba Bandung ingin membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertambangan di Afghanistan. Pasalnya, Indonesia dikenal sebagai salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia.
Di sisi lain, Afganistan mengakui sangat membutuhkan SDM berkompeten di bidang ini. SDM berkompeten adalah mereka yang memiliki keunggulan, pengetahuan, keterampilan dan perilaku, sikap kerja atau sering disebut dengan kompetensi lunak. Ketersediaan SDM dengan kualitas seperti itu sangat dibutuhkan Afghanistan untuk melakukan percepatan dan keberlanjutan pertumbuhan sektor minyak dan gas.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia berusaha membantu Afghanistan dalam mencapai tujuannya tersebut. Melalui Kursus Analisis Mineral dan Batubara ini, peserta akan mendapat basis pengetahuan yang memadai, serta pemahaman bagaimana mengidentifikasi dan mengevaluasi analisis sampel batubara dan mineral. Semua pengetahuan yang memang dibutuhkan sektor pertambangan Afghanistan.
(*)
No comments:
Post a Comment