Boeing 737 MAX masih dilarang terbang oleh berbagai negara akibat insiden jatuhnya pesawat itu di Etiopia dan Indonesia. Pendapatan Boeing turun 21 persen dalam tiga bulan pertama 2019 akibat krisis ini, tetapi maskapai yang membeli pesawat 737 MAX juga memikul kerugian.
Dilaporkan CNN, tiga maskapai mengungkap kerugian sekitar USD 608 juta atau Rp 8,6 triliun (USD 1 = Rp 14. 148) akibat pelarangan Boeing 737 MAX. Tiga maskapai itu adalah maskapai American Airlines, Southwest Airlines, dan Norwegian.
American Airlines memiliki 24 Boeing 737 Max dan mengestimasi kerugian akan mencapai USD 350 juta (Rp 4,9 triliun) tahun ini. Pasalnya, 115 penerbangan harian batal hingga 19 Agustus mendatang akibat pelarangan Boeing 737 MAX.
Southwest yang memiliki 34 pesawat Boeing 737 MAX menyebut maskapai kehilangan USD 200 juta (Rp 2,8 triliun) pada kuartal I 2019. Masalah lain seperti penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor negatif bagi Southwest.
Sementara, maskapai bertarif murah Norwegian menyebut pelarangan Boeing 737 MAX akan membuat perusahaan rugi USD 58 juta (Rp 822,5 miliar) tahun ini. Maskapai Norwegian memiliki 18 pesawat Boeing 737 MAX.
CEO Southwest Gary Kelly menyebut tidak senang akan pelarangan Boeing 737 MAX, tetapi hubungan dan negosiasi maskapai dengan Boeing akan terus dilaksanakan secara tertutup.
Di lain pihak, CEO Norwegian Bjørn Kjos berkata mereka sudah bertemu dengan pihak Boeing. Mereka membahas kerugian dan ganti rugi akibat pelarangan Boeing 737 MAX.
"Jelas kami tidak akan menanggung biaya terkait armada baru yang kami harus sementara kandangkan. Kami akan mengirim tagihan ke pembuat pesawat ini," ujar Kjos bulan lalu.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2V8X3Cy
No comments:
Post a Comment