Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Populi Center Rafif Imawan memaparkan hasil survei soal elektabilitas partai politik (parpol). Menurutnya, hanya lima parpol yang elektabilitasnya melewati parliamentary threshold sebesar 4 persen.
"Hasil survei kami tidak jauh berbeda dengan hasil survei lain, hanya ada lima partai besar yang berada di atas 4 persen, yaitu PIDP, Gerindra, Golkar, PKB dan NasDem. Di luar itu di bawah 4 persen dari 16 partai yang ada," ujar Rafif di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti meminta agar lembaga survei bisa menjelaskan kecenderungan pemilih ketika dihadapkan dengan survei, yaitu apakah pemilih tersebut memilih karena figur orang atau berasal dari partai.
"Mungkin kalau bisa lembaga survei dijelaskan kecenderungan pemilih apakah dia pilih figurnya atau partai itu sendiri belum terjelaskan. Kalau di survei bisa jelaskan orang maunya pilih partai atau orang yang di dalam partai itu, mungkin itu bisa menjelaskan nasib parpol di masa depan," ucap Ray.
Dia menilai pentingnya hal ini karena masyarakat cenderung tidak memperhatikan kembali siapa calon legislatif (caleg) yang dipilihnya dan terpenting adalah partai dimana caleg itu berada.
Ray berharap adanya sosialisasi untuk memudahkan masyarakat mengatasi kerumitan ini guna mengenal kandidat caleg.
"Tingkat kerumitan pemilu serentak menjadikan beberapa surat suara yang harus dicoblos, maka ada potensi orang lebih merasa sudah lah pilih partainya aja. Dengan tingkat rumit itu orang malas cari nama calegnya, tapi potensi langsung cari partai saja untuk dicoblos," tuturnya.
"Maka lakukan sosialisasi dibagikan surat suara terlebih dahulu sebelum pemilihan, agar sebelum pencoblosan mereka sudah mengerti, sosialisasi ini disertakan foto meski yang asli nanti tidak ada fotonya, tapi setidaknya mereka kenal caleg ini jadi sudah terekam gitu," sambung Ray.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Dbq5bu
No comments:
Post a Comment