Gatot menjelaskan, kobaran api berangsur-angsur mereda pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah itu, petugas langsung melakukan pendinginan dengan menyemprot air di lokasi bekas kebakaran di Pasar Legi.
"Kita lakukan pendinginan supaya api tidak kembali menyala karena di sejumlah titik masih ada tumpukan arang sekitar 1 meter," sebutnya.
Gatot menambahkan sejak malam hari, petugas pemadam kebakaran memang sudah bisa melokalisasi api. Hal ini dilakukan supaya kobaran api tidak merembet ke bangunan gereja di sisi timur dan tidak menjalar ke bangunan kios di sisi utara.
"Karena kalau sudah terlanjur merembet terbakar itu susah mengendalikannya," katanya.
Gatot mengakui jika musibah kebakaran yang melanda pasar induk terbesar di Solo itu memiliki kesulitan yang tinggi. Pasalnya, pasar itu terbuat dari seng sehingga air sulit untuk menembus seng tersebut.
"Kalau kayu kan mudah ditembus tapi kalau seng ini susah sekali tembusnya jika disemprot air," ujarnya.
Selain itu, Gatot mengungkapkan sebagai pusat perdagangan bahan pokok kebutuhan sehari-hari dan sayuran sehingga barang-barang yang ada di pasar itu mudah terbakar. Kondisi asap di pasar yang terbakar itu juga cukup tebal sehingga menyulitkan petugas pemadam untuk menembus bagian dalam pasar.
"Barang dagangannya itu mudah terbakar. Terus ada banyak minyak goreng di dalam pasar menambah kesulitan tersendiri," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Solo, Gatot Sutanto mengungkapkan proses pemadaman api tersebut melibatkan puluhan mobil pemadam kebakaran dari Solo dan daerah sekitarnya. Bahkan, pemadaman itu juga dibantu dengan pengerahan armada mobil pemadam maupun tangki air dari pihak TNI dan polisi.
"Untuk mobil pemadam itu yang membantu dari wilayah Solo Raya mengirimkan masing-masing dua armada. Terus dari Semarang, Salatiga, Ungaran, Lanud Adi Soemarmo dan Brigif ikut mengirimkan mobil pemadang. Sedangkan Brimob mengerahkan water canon untuk pemadaman," kata dia di Pasar Legi, Selasa pagi, 30 Oktober 2018.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2SvBiIc
No comments:
Post a Comment