Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengakui kasus korupsi yang menjerat beberapa kadernya berdampak pada elektabilitas partai tersebut. Dia prihatin dengan kondisi partai berlambang beringin itu.
Dalam survei Litbang Kompas dan Populi Center, Golkar tak lagi masuk tiga besar. Elektabilitasnya kini disalip PKB yang menempati urutan ketiga di angka 10,3 persen pada survei Populi Center terbaru.
"Kami tidak lagi dalam posisi nomor 3, kalau posisi nomor 4, Golkar ini tidak lagi dianggap sebagai partai atas, sudah masuk sebagai partai tengah," ujar Akbar Tanjung di sela Rakernas TKN Jokowi-Ma'ruf di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).
Dia mengakui, salah faktor penyebab penuranan itu adalah citra Partai Golkar yang dekat dengan kasus korupsi. Namun Akbar menegaskan, Golkar sebagai partai atau institusi tak melakukan korupsi, namun hanya oknum.
"Saya kira memang dari segi citra bagi Partai Golkar tidak kohesif, tapi kan tidak bisa kita mengatakan Golkar yang melakukan tindak pidana korupsi sebagai institusi," ucapnya.
Karena itu, Akbar selalu meminta kader Golkar bekerja keras dalam Pemilu 2019. Selain itu, dia berharap di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, motto Golkar Bersih bisa diwujudkan.
"Saya mendampingi dia dan selalu mengatakan Saudara Airlangga, kamu akan dianggap berhasil kalau kamu bisa menaikkan program suara Partai Golkar dan kemudian menambah kursi Partai Golkar, yang memang dalam 2 periode terakhir ini mengalami penurunan. Sehingga tahun 2019-2024, naikkan," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment