Sementara, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni menyebut Ijtima Ulama tidak merepresentasikan ulama-ulama Indonesia. Dia mempermasalahkan seolah-olah Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) itu seakan mewakilkan para pemuka agama Islam di Indonesia.
"Tetapi klaim tentang itu adalah mengatasnamakan ulama, kita bisa pertanyakan," kata Antoni.
Sekjen PSI itu mencontohkan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak ikut dalam Ijtima Ulama GNPF. Padahal keduanya merupakan organisasi Islam terbesar dan berpengaruh.
"Atau lembaga keislaman yang selama ini berkontribusi besar bagi bangsa kita. Tentu wajar apabila publik bertanya, sebenernya ulama apa ini? siapa ini sesungguhnya mereka?," kata Antoni.
Dia pun menegaskan kembali pernyataan bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin. Ketua MUI itu meyakini bahwa ulama yang baik lebih mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Seperti yang dikatakan kiai Ma'ruf bahwa ulama yang baik, para penghafal Al-Qur'an, para ahli ibadah itu memiliki kecenderungan untuk mendukung pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," kata dia.
Antoni mengatakan dimunculkan kembali politik agama lantaran isu ekonomi yang digulirkan kubu Prabowo-Sandiaga, mudah diredam. Dia berharap isu primordial tidak dimainkan dalam Pilpres 2019.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xiDeep
No comments:
Post a Comment